Di tengah masyarakat yang semakin materialistik, pembinaan spiritual menjadi sangat penting. Pintar saja secara akademik sama sekali tidak cukup. Hidup ini tidak hanya melulu soal kerja dan mengumpulkan uang. Persoalan hidup terlampau rumit dan sama sekali tak bisa dihadapi hanya dengan uang. Kita harus mempunyai prinsip-prinsip yang matang. Prinsip hidup yang membuat kita mampu menghadapi berbagai hal dengan tenang.
Hal inilah yang disadari dengan baik oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Uhamka (FEB UHAMKA). FEB Uhamka, di samping memberikan bekal kemampuan akademik yang mumpuni bagi para mahasiswa juga sangat fokus dalam membina spiritual mahasiswa.
Pembinaan spiritual ini sebenarnya sudah terintegrasi dalam kurikulum pembelajaran mulai dari orientasi bagi para mahasiswa baru hingga materi Al Islam dan Kemuhammadiyahan yang wajib diambil oleh semua mahasiswa.
Namun demikian semua ini dirasa belum cukup. Materi-materi perkuliahan terasa formal dan kurang mampu menyentuh kesadaran mahasiswa. Karena itulah kemudian FEB Uhamka menggagas Pesantren Mahasiswa.
Kegiatan ini bukan hanya dimaksudkan untuk memberikan pengajaran tentang dasar-dasar ajaran Islam. Tapi juga sebagai media untuk membina persaudaraan diantara mahasiswa serta membina lingkungan islami.
Kegiatan ini sudah berjalan dua tahun. Dikarenakan adanya covid-19, kegiatan selama dua tahun ini diselenggarakan secara daring (online) yang kemudian dikenal dengan Pesantren Virtual (PV).
Hari ini, Sabtu, 6/8 secara resmi kegiatan PV ditutup oleh Ketua LPP AIK, Muhib Rosyidi, M.Hum. sekaligus mewisuda santri PV sebanyak 270 orang. Selain dihadiri Ketua LPP AIK, acara ini juga dihadiri oleh Dr. Zulphami, M.Si., Dekan FEB Uhamka, para Wakil Dekan dan Ketua Progran Studi di lingkungan FEB Uhamka.
“Kegiatan ini merupakan inovasi pembinaan spiritual di lingkungan FEB Uhamka. Ujicoba selama dua tahun sudah cukup menampakkan hasil yang baik. Ke depannya kegiatan ini harus dipertahankan dan ditingkatkan,” demikian pesan Zulpahmi dalam sambutannya.
Melalui kegiatan ini mahasiswa diajarkan tentang dasar-dasar ajaran Islam oleh para instruktur terlatih yang berjumlah 20 orang. Para instruktur adalah kakak kelas yang saat awal pembinaan menduduki semester tiga.
Kegiatan ini secara struktural berada dalam binaan Wakil Dekan IV Bidang Keislaman dan Kemuhammadiyahan yang saat ini dijabat oleh Dr. Tohirin, S.H.I., M.Pd.I. Secara khusus, Tohirin mengapresiasi para instruktur yang telah berjuang mendampingi adik-adik mereka selama satu tahun.
“Hanya ketulusan dan semangat ibadahlah yang membuat mereka kuat dan tabah untuk menjalankan tugas ini. Mereka tidak digaji, bahkan adakalanya dicaci. Tapi mereka dengan semangat terus berjuang tak kenal lelah untuk membina adik-adik mereka,” tutur Tohirin saat memberikan kata sambutan.
Menurut Tohirin saat ini sedang proses perapihan berbagai laporan dan pembuatan modul sehingga nantinya dapat dijadikan model pembinaan mahasiswa di lingkungan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka.[]