Kamis, 27/10, Kedutaan Pakistan menggelar diskusi dengan Tajuk,”Khashmir Black Day”. Hadir pada acara tersebut berbagai perwakilan dari kalangan masyarakat dan para akademisi diantaranya Muslimah al Ittihad, Badan Koordinasi Dai Banten, Universitas Indonesia, Universitas Islam Syarif Hidayatullah, Jakarta, dan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA). Acara tersebut dihadiri juga oleh para pejabat Kedutaan Pakistan, termasuk terutama Duta Besar Pakistan, Muhammad Hasan.
Hadir juga beberapa tamu kehormatan yang diundang secara khusus oleh pihak kedutaan antara lain, Athor Subroto, S.E., M.M., M.Sc., Ph.D, dari Universitas Indonesia, Dr. Siti Khodijah dari UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, dan Dr. Tohirin, S.H.I., M.Pd.I., dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UHAMKA (FEB UHAMKA). Para tamu kehormatan ini hadir bukan sekedar sebagai peserta seminar, tapi dalam rangka menjajagi kerjasama berkelanjutan dengan Kedutaan Pakistan.
“Melalui keduataan kami berharap dapat membangun kerjasama secara lebih luas dengan berbagai universitas di Pakistan. Terlebih lagi kalau bicara isu Kashmir, ini adalah isu kemanusiaan, isu human right. Kalangan akademisi tentunya harus berkontribusi dalam mencari solusi,” jelas Tohirin di sela-sela acara tersebut.
Menurut Tohirin, pihak Kedutaan Pakistan sudah menyetujui untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoA) dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UHAMKA. Dalam waktu dekat FEB UHAMKA akan mengundang pihak keduataan untuk hadir ke kampus untuk membicarakan tindak lanjut.
“Saat ini FEB UHAMKA sedang concern untuk melebarkan jejaring internasional. Kami sedang focus ke arah level internasional,” tambah Tohirin.
Langkah yang ditempuh FEB UHAMKA ini tentunya sangat prospektif dan memberikan harapan cerah, terutama bagi para mahasiswa yang kuliah di FEB UHAMKA. Performance internasional ini akan menjadi nilai lebih bagi para lulusan nantinya.