“Program D3 harus benar-benar mahir bekerja. Jika tidak maka dia akan kalah dengan lulusan SMK,” tegas Faizal Ridwan Zamzany, General Manager PT Surya Tekno Komputindo, selepas penandatanganan Perjanjian Kerjasama (Memorandum of Agreement/MoA). Saat ini Fakultas Ekonomi dan Bisnis UHAMKA (FEB UHAMKA) memang sedang gencar-gencarnya menjalin kerjasama dengan berabagi pihak. Rabu, 9/11, bertempat di Ruang Bung Hatta, FEB UHAMKA menandatangani MoA dengan PT Surya Tekno Komputindo. Ruang lingkup kerjasama adalah program magang Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) di PT Surya Tenko.
“Kami sangat memperhatikan kualitas lulusan. Karena itulah kami selalu update kurikulum dengan memperhatikan masukan dari perusahaan. Target kami adalah lulusan FEB benar-benar siap kerja,” jelas Zulpahmi, Dekan FEB UHAMKA, saat memberikan sambutan pengarahan.
Usai penandatanganan MoA langsung disambung diskusi dengan pihak perusahaan. Selain masukan di atas, Zamzany juga memberi masukan agar berbagai materi yang diajarkan selain harus dikuasai secara baik, secara konseptual, mahasiswa juga harus diberikan banyak praktik. Berbagai praktik ini nantinya akan mengasah kemampuan mereka sehingga benar-benar sesuai dengan dunia nyata.
“Jujur saja, pengalaman kami kalau bicara skill terkadang kami lebih suka memilih lulusan SMK. Mereka bisa langsung kerja dan dari segi gaji juga tidak banyak tuntutan,” tutur Zamzany.
Hal ini tentunya merupakan tantangan utama bagi perguruan tinggi. Tentu ini sifatnya kasuistis. Tapi sebagai masukan produktif hal ini harus diperhatikan dengan serius sebagai pembenahan ke arah yang lebih baik. Revisi dan pengembangan kurikulum tentunya menjadi hal yang sangat mendasar.
Namun demikian menurut Zamzany perubahan kurikulum belumlah memadai. Para tenaga pengajar, para dosen sekarang harus update keilmuan. Pengajaran harus benar-benar didekatkan pada dunia praksis dan berwawasan kekinian. Karenanya, peningkatan kompetensi dosen juga menjadi bagian yang tak terpisahkan.
Adanya kebijakan tentang Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) tampaknya memang sangat relevan dan harus diperhatikan secara serius. SKPI akan menjadi solusi bagi para lulusan pada saat memasuki dunia kerja. Namun demikian yang dibutuhkan jelas bukanlah kertas sertifikatnya, tapi kompetensi riil yang dikuasai mahasiswa. Jangan sampai kemudian disederhanakan hanya sekedar mengumpulkan sertifikat.